SIGI, SULTENG – Sebuah prestasi membanggakan kembali terukir dalam sejarah Kabupaten Sigi. Desa Bomba, Kecamatan Marawola, berhasil meraih prestasi sebagai Kampung Pancasila Terbaik Tingkat Nasional 2025. Khusus untuk kategori Lomba Ketahanan Pangan, desa binaan Koramil 1306-05/Marawola ini meraih Juara 3 Nasional, sebuah pencapaian yang tidak lepas dari peran nyata Kodim 1306/KP di bawah kepemimpinan Dandim Kolonel Inf. Yudhi Hendro Prasetyo yang secara konsisten membina desa ini.
Penghargaan diterima langsung oleh Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae yang didampingi Dandim 1306/Kota Palu dari tangan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak M.Sc di Aula Jenderal Besar A.H. Nasution, Markas Besar TNI Angkatan Darat Jakarta, Jumat (19/12/2025) lalu.
Kampung Pancasila merupakan program pembinaan masyarakat yang mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di tingkat kampung, desa, atau kelurahan. Program yang banyak diinisiasi TNI bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat ini bertujuan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, menumbuhkan toleransi dan gotong royong, menangkal radikalisme, serta menjadikan kampung sebagai contoh nyata praktik Pancasila.
Di Sulawesi Tengah, Desa Bomba terpilih sebagai representasi kampung yang berhasil menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian masyarakatnya. Desa binaan Koramil 1306-05/Marawola di bawah komando Kodim 1306/KP ini dinobatkan sebagai Kampung Pancasila berkat keberhasilannya mewujudkan kerukunan antarumat beragama dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Pada awal Oktober 2025, Tim Penilai yang dipimpin Kolonel (Arm) Ali Nabhan selaku Pabandya-3 Bina Konsolidasi Tahwil Sterad bersama Evan Ihsan Fauzi dari PT Astra International Tbk melakukan penilaian komprehensif di Desa Bomba. Kolonel Ali Nabhan menjelaskan bahwa program Kampung Pancasila merupakan kolaborasi Mabes TNI Angkatan Darat dengan Astra Indonesia untuk menciptakan kampung yang benar-benar hidup dengan nilai-nilai Pancasila.
Kunjungan tersebut mendapat respons positif dari berbagai pihak. Ketua DPRD Kabupaten Sigi Minhar Tjeho menyampaikan apresiasi tinggi kepada TNI AD atas pembinaan yang sangat membantu masyarakat, khususnya dalam pengembangan hasil alam dan UMKM di Desa Bomba.
Kasdam XXIII/Palaka Wira Brigjen TNI Agus Karta Sasmita dalam wawancara khusus saat peringatan HUT TNI ke-80 menyebut Desa Bomba sebagai barometer toleransi di tengah keberagaman. "Saya melihat masyarakat Sulawesi Tengah adalah yang paling toleran. Di sini berbagai macam suku dan agama berjuang bersama, mencari hidup bersama, namun situasinya tetap aman dan damai," ujarnya dengan penuh apresiasi.
Sementara itu, Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae menyatakan optimisme tinggi dan berterima kasih kepada Forkompinda, khususnya TNI AD, atas terpilihnya Sigi mewakili Sulawesi Tengah dalam ajang nasional ini.
Harapan dan optimisme yang dibangun sejak Oktober akhirnya berbuah manis. Desa Bomba berhasil meraih prestasi sebagai Kampung Pancasila Terbaik Tingkat Nasional 2025, termasuk meraih Juara 3 kategori Lomba Ketahanan Pangan. Pencapaian di bidang ketahanan pangan ini tidak lepas dari peran aktif TNI, khususnya Kodim 1306/KP yang secara konsisten membina program budidaya ikan, peternakan sapi, dan pengembangan pertanian masyarakat.
Bagi TNI Angkatan Darat, prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri, khususnya bagi Kodam XXIII/Palaka Wira dan jajaran Kodim 1306/KP di bawah kepemimpinan Dandim Kolonel Inf. Yudhi Hendro Prasetyo yang konsisten membina desa majemuk ini. Kebanggaan yang sama dirasakan oleh Koramil 1306-05/Marawola di bawah komando Kapten Inf. Syamsur Alam, serta Babinsa Desa Bomba Pelda Rasad yang menjadi ujung tombak pembinaan di lapangan.
Dandim 1306/KP sejak awal menegaskan bahwa Kampung Pancasila bukan sekadar seremonial, melainkan kegiatan nyata yang membangkitkan semangat masyarakat mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Berbagai program pembinaan yang telah dilaksanakan meliputi ketahanan pangan dari budidaya ikan hingga peternakan sapi, pembinaan 16 anggota Linmas dan 10 anggota Pramuka, serta pengembangan UMKM seperti keripik pisang, teh daun kelor, dan tikar.
Ke depan, Desa Bomba diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya di Sulawesi Tengah untuk juga dinobatkan sebagai Kampung Pancasila. Implementasi nilai-nilai filosofi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus menjadi pilar utama yang disertai dengan peningkatan produktivitas desa.
Prestasi Desa Bomba membuktikan bahwa pembinaan teritorial TNI yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat mampu menghasilkan dampak nyata. Kolaborasi optimal antara Pemda Sigi, jajaran Forkopimda khususnya TNI-Polri, dan partisipasi aktif masyarakat telah berhasil menjaga nilai-nilai persatuan dan ideologi Pancasila, sekaligus menegaskan bahwa TNI dan rakyat adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam membangun bangsa.
Keberhasilan ini bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengikuti jejak Desa Bomba dalam mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila