Palu - Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Doa Bersama Lintas Agama digelar di Aula Manggala Sakti, Kodam XXIII/Palaka Wira, Jalan Jenderal Sudirman, Palu, Sabtu (4/10/2025).
Acara yang dimulai pukul
16.14 WITA ini dihadiri sekitar 200 peserta lintas agama, tokoh masyarakat, dan
unsur Forkopimda, termasuk Kasdim 1306/KP Letkol Inf Suhendro Alim Prayogo.
Doa bersama ini mengusung
tema “TNI Prima - TNI Rakyat - Indonesia Maju” sebagai wujud sinergi antara TNI
dan masyarakat dalam menjaga kedaulatan serta memperkuat persatuan di tengah
keberagaman.
Acara dibuka langsung oleh
Penceramah Kebangsaan, Prof. Dr. K.H. Zainal Abidin, M.Ag yang juga menjabat
sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng. Dalam ceramahnya,
Prof. Zainal menegaskan pentingnya makna seragam TNI sebagai simbol amanah suci
untuk menjaga keutuhan Tanah Air.
“Setiap kali kami memandang
seragam yang Bapak dan Ibu kenakan, hati kami dipenuhi rasa syukur dan bangga.
Seragam itu bukan sekadar kain, melainkan simbol dari janji menjaga setiap
jengkal Tanah Air ini,” ujarnya.
Dalam suasana penuh khidmat,
Prof. Zainal juga mengangkat pentingnya peran agama dalam menjaga perdamaian
serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk belajar dari sejarah kelam
konflik Poso.
“Tidak ada agama yang
menyerukan permusuhan. Tragedi Poso di awal 2000-an menjadi pengingat bahwa
konflik yang terbungkus identitas agama sejatinya berakar dari masalah sosial
dan ketidakadilan,” lanjutnya.
Ia menekankan bahwa
keragaman budaya dan suku di Sulawesi Tengah – mulai dari Kaili, Pamona, hingga
Bugis dan Jawa – harus menjadi kekuatan untuk memperkuat persatuan, bukan
perpecahan.
Letkol Inf Suhendro Alim
Prayogo menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut, seraya menegaskan
bahwa TNI akan terus berkomitmen menjaga kedaulatan dan merawat kebhinekaan.
Doa bersama ini menjadi
refleksi bersama bahwa perdamaian, persatuan, dan keberagaman adalah fondasi
utama Indonesia maju.
0 comments:
Posting Komentar