Operasi TMMD
122 Kodim 1306/Kota Palu, yang dipusatkan di Bambasiang, Palasa, mengerjakan
berbagai sasaran fisik, antara lain membuat, dan memasang bronjong guna normalisasi sungai sebagai langkah
mitigasi erosi dan perkuatan jembatan gantung.
Danramil 08
Parigi, Kapten Inf. Hafid menjelaskan, pemasangan kawat brojong di tepi jalan
yang rawan longsor, baik di tepi tebing bukit maupun di tepi jurangnya, harus
dilakukan karena untuk mengantisipasi erosi, abrasi, dan sebagai penahan
longsor
“Ada dua
ukuran kawat bronjong yang dipasang, demikian pula dengan mata bronjong yang
dibuat, ada dua jenis antara lain berbentuk segi enam dan segi empat,” kata Hafid.
Ukuran
panjang dan ketebalan serta model mata bronjong ini menurut Hafid, disesuaikan
dengan kondisi medan dengan berpedoman pada rumus konstruksi bangunan.
Kawat
bronjong yang selesai dibuat ditempatkan di lokasi rawan longsor selanjutnya
diisi batu kali satu demi satu. Tentara dan warga bersama-sama menyusun batu
kali ke dalam kawat bronjong secara rapi.
”Jangan
sampai ada celah tersisa sebab akan menimbulkan ruang dan berakibat kawat
bronjong tidak kuat dan kokoh,” jelasnya.
Dia
menambahkan, pemasangan bronjong ini merupakan salah satu bentuk kepedulian
Satgas TMMD dalam memberikan rasa aman di jalan dari ancaman pergeseran tanah.
Bronjong akan memperkuat jalan dan mencegah longsor yang bisa mengakibatkan
teljadinya kerusakan jalan bahkan mengancam nyawa warga yang melintas.
Kepala Desa
Bapak Aslin menyampaikan ucapan terimakasih kepada Satgas TMMD Kodim 1306/Kota
Palu yang membantu masyarakat dengan memasang bronjong.
”Semoga
bangunan tersebut bisa berrnanfaat dapat menahan tanah longsor sehingga daya
tahan jalan akan semakin kuat”, katanya.
0 comments:
Posting Komentar