Gbr. Logo SAS |
Sesuai dengan reputasinya sebagai salah satu unit elite yang paling tangguh, sistem pendidikan dan pelatihan Pasukan khusus SAS British (Special Air Services) adalah tahap pendidikan Pasukan elite yang sangat melelahkan di dunia. Hanya mereka yang tangguh secara fisik dan mental yang dapat berhasil. Pelatihan SAS dilakukan di lingkungan-lingkungan yang unik dan sangat tidak bersahabat, termasuk di wilayah dengan hawa dingin hingga mencapai dibawah titik beku, daerah pegunungan dan padang pasir, hingga ke daerah hutan rimba. Seseorang yang lolos seleksi akan menerima haknya untuk bergabung dan menjadi bagian dari unit Pasukan Khusus terbaik di dunia.
SAS menarik calon-calon prajurit potensial dari Para-Resimen (Parachute Regiment) dan Resimen Infanteri. Proses pendidikan dan pelatihan pasukan elite ini, mulai dari penerimaan dan pendidikannya memakan waktu hampir dua tahun. Calon prajurit mempersiapkan diri dengan menjaga kebugaran fisik, meski seringkali mental dan tekad baja lah yang menentukan antara kesuksesan dan kegagalan.
SELEKSI DAN PENDIDIKAN
Setelah tiga hari kuliah pengenalan ilmu militer dan pelatihan fisik, proses seleksi yang sebenarnya dimulai di markas besar SAS di RAF Credenhill, dekat Hereford, Inggris. Tiga minggu lari jalanan dan lari melintasi alam memaksa banyak calon berguguran atau dikembalikan ke unit-unit mereka masing-masing. Pelatihan “Test week” mewakili fase pertama pelatihan. Tes terdiri dari beberapa lari yang dipaksakan lebih cepat (forced march) sejauh 30-40km (19-25mil) dan “Fan Dance” yang terkenal, yaitu lari lintas alam yang berat sejauh 60km. Dari setiap 125 calon yang ikut seleksi, hanya ada 10 orang yang lolos.
Akhir dari seleksi tidak memberikan kesempatan istirahat sama sekali. Fase kedua pelatihan, “Continuation Training” (latihan lanjutan) berlangsung selama enam minggu, mengajarkan keahlian dasar tempur dan bertahan hidup. Kali ini calon dibawa ke hutan rimba di Brunei, untuk melakukan latihan yang berat. Pelatihan fase ini mencakup; pertolongan pertama, mencari dan mengumpulkan makanan, navigasi, dan taktik militer. Para calon diuji dan dievaluasi sepanjang waktu.
Para calon juga menerima instruksi mendalam mengenai taktik tempur dasar, pengobatan lapangan, sinyal dan demolisi dasar. Kegagalan mencapai standar mengakibatkan seorang calon dapat dikembalikan ke unitnya. Pelatihan ketahanan hidup (combat survival) diakhiri dengan latihan melarikan diri dan menghindari kejaran pasukan (escape and evasion), serta tes bertahan dari interogasi musuh.
Akhir dari seleksi tidak memberikan kesempatan istirahat sama sekali. Fase kedua pelatihan, “Continuation Training” (latihan lanjutan) berlangsung selama enam minggu, mengajarkan keahlian dasar tempur dan bertahan hidup. Kali ini calon dibawa ke hutan rimba di Brunei, untuk melakukan latihan yang berat. Pelatihan fase ini mencakup; pertolongan pertama, mencari dan mengumpulkan makanan, navigasi, dan taktik militer. Para calon diuji dan dievaluasi sepanjang waktu.
Para calon juga menerima instruksi mendalam mengenai taktik tempur dasar, pengobatan lapangan, sinyal dan demolisi dasar. Kegagalan mencapai standar mengakibatkan seorang calon dapat dikembalikan ke unitnya. Pelatihan ketahanan hidup (combat survival) diakhiri dengan latihan melarikan diri dan menghindari kejaran pasukan (escape and evasion), serta tes bertahan dari interogasi musuh.
TEST WEEK
Pegunungan Brecon Beacons di Wales selatan- yang menjadi wilayah pelatihan calon prajurit SAS |
“Long Drag” (Bahasa Indonesia- Berjalan jauh sambil terseret-seret), adalah rintangan terakhir pada fase Test Week. Ini merupakan pelatihan lintas alam individu yang berat sejauh 60km melintasi medan terberat di Brecon Beacons di Wales. Setiap calon membawa beban 25kg dalam ransel mereka masing-masing. Dan pelatihan dilakukan di Pen-y-fan, titik tertinggi di Brecon Beacons, Long Drag melewati beberapa puncak tertinggi di daerah tersebut, dan harus diselesaikan dalam waktu 20 jam. Lingkungan alamnya kejam dan berat, dengan perubahan cuaca buruk yang seringkali menciutkan nyali dan membuat para calon putus asa. Sudah ada yang tewas dalam pelatihan ini, namun Test Week tetap menjadi ciri khas pelatihan SAS.
Latihan yang berat membuat SAS menjadi salah satu pasukan Ellite yang disegani. |
0 comments:
Posting Komentar